Minggu lalu, saya dan teman saya Bebet pergi ke Solo untuk melayat ibu teman kami yang baru saja meninggal. Kami berangkat ke Solo dari stasiun Lempuyangan Yogya kemudian naik KA Madiun Jaya AC. Satu jam kemudian kami sampai di stasiun Balapan Solo dan melanjutkan perjalanan dengan taksi ke rumah saya kemudian ke pemakaman ibu teman kami di Kab. Sukoharjo dengan motor.Setelah selesai, kami kembali ke Yogya melalui stasiun Balapan lagi. Menurut jadwal yang saya simpan, ada KA Prameks yang beroperasi pukul 16.10. Pengennya, kami naik KA yang itu, supaya sampai di Yogya tidak terlalu sore. Stengah jam sebelum keberangkatan, kami sampai di Balapan, ternyata oh ternyataaa KA Prameks yang pukul 16.10 dibatalkan. Terpaksa kami harus menunggu kereta berikutnya pukul 17.41. Aaaak... lama sekalii.. T__TSetelah kami membeli tiket, kami menunggu sang kereta yang akan membawa kami kembali ke Yogya dengan (terpaksa) sabar. Kami ngobrol sambil melihat-lihat di sekeliling stasiun karena bosan. Tidak disangka, ada yang menarik perhatian Bebet, yaitu penjual roti maryam yang muter-muter di sekitar stasiun dengan gerobak kecil yang ada rodanya (saya gak tau apa nama gerobak ini sebenarnya). Sebenarnya saya sering sekali lihat penjual roti ini mondar-mandir di Stasiun Balapan, cuma saya gak pernah tertarik untuk mencoba, tapi Bebet ini memang selalu tertarik dengan yang beginian dan alat-alat rumah tangga. Hahaha.Akhirnya karena penasaran, Bebet membeli satu roti maryam seharga Rp. 3000 dan mencobanya. Waktu di buka dari bungkusnya, wangi rotinya menggoda banget, wangi mentega dan tepung plus si penjual yang menjaga supaya roti ini selalu dalam keadaan hangat ketika sampai di tangan pembeli. Saya akhirnya penasaran dan cuil-cuil roti maryam punya Bebet. Ternyata beneran enak ♥ Bentuknya bulat, teksturnya berlapis-lapis bisa diurai-urai mirip roti canai yang biasa saya makan di Resto Rempah Asia atau Bungong Jeumpa di Yogya, cuma dengan harga yang lebih murah. Hehehe. Roti ini dijual dengan gula halus. Saya pun ikut-ikutan membeli satu dan kami menunggu kereta datang sambil menikmati roti maryam. Itulah pertemuan pertama saya dengan roti maryam. :)Oh iya, setelah jumpa pertama dengan roti maryam minggu lalu, kemarin saya membeli lagi dan saya bawa ke Yogya. Kalo minggu lalu saya makan dalam kondisi hangat, kali ini saya makan dalam kondisi dingin di kost, ternyata rasanya tetap enak loh. Juarak deh pokoknya! ♥♥
Penampakan bungkus roti maryam yang dijual di stasiun Solo Balapan
Inii rotinyaaaa :D
Kalo yang ini roti yang diurai-urai, mirip canai yah. Kayaknya nanti pas beli lagi saya harus nyoba untuk makan dalam keadaan sudah diurai kaya gini, terus ditambahin gula, susu kental manis coklat, dan taburan keju parut. Hmmmmm...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar